Arif Rahman

Penulis Buku : "Ketika Udara Terjungkir Di Bawah Langit Bumi.

Arif Rahman

Jasa Ghost Writer Professional.

Arif Rahman

Arif Rahman dan yulia Diana.

Tampilkan postingan dengan label Semestaku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Semestaku. Tampilkan semua postingan

Selasa, 26 Januari 2016

Kenapa Papa memanggilmu "Mair" Nak

Mungkin saja kau tak suka dengan panggilan itu, sekalipun papa menyebutnya dengan panggilan sayang. Kesal juga bisa jadi rasakan. Apalagi kami memberimu nama yang indah; Humaira Alifya (sejarah namamu kita bahas dilain waktu). Nama yang menggenapi do'a-doa papa bersama mamamu. Tentu saja dalam namamu aa bermacam angan kami untuk masa hidupmu yang kemudian kami dendangkan dalam do'a-doa diberbagai kesempatan. Kasih sayang dan kebesaran Allah jualah yang membutnya terkabul satu-persatu.

Kau tau kenapa papa memanggilmu "Mair" nak...

Bukan semata-mata karena penggalan "Mair" dalam namamu, sekali-kali bukan. Juga bukan karena nama Imam mesjid disebelah rumah kita itu, meski lantunan suaranya selalu terdengar saat memimpin sholat berjamaah.

Alasan sebenarnya adalah mamamu nak...

Kau tau betapa manisnya mamamu saat berseru kesal atau mungkin marah saat mengatakan "jan panggia-panggia juo anak ambo mair mair mode itu!".

Kesal dan marah manjanya itu tak sekali dua membuat papa larut dalam pesonanya. Pesona yang dikobarkan Allah untuk membuat papa jatuh cinta berkali-kali hingga akhirnya jadi selalu cinta pada mamamu...

Maafkanlah papa nak...

Panggilan sayang ini sangat berarti bagi papa. Semoga panggilan sayang papa ini pada ketikanya akan membuatmu berhasrat memimpin kaummu, kaum para Humaira di zamanmu untuk memeluk erat tali Allah, menempel lekat pada jalur mashlahat.

Amiin yaa Allah...

Sabtu, 19 April 2014

Idealis Pemimpi

Tipe Idealis Pemimpi sangat berhati-hati dan oleh karenanya tampak pemalu dan pendiam bagi orang lain. Mereka berbagi kehidupan emosional mereka yang kaya serta pendapat-pendapat kuat mereka dengan sedikit sekali orang. Namun orang sering keliru menilai mereka dingin dan pendiam. Mereka memiliki sistem nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang murni dan mulia yang menonjol di dalam diri mereka yang demi hal-hal itu mereka bersedia mengorbankan banyak hal. Joan of Arc atau Sir Galahad adalah contoh tipe kepribadian ini.

Tipe Idealis Pemimpi selalu berusaha keras memperbaiki dunia. Mereka dapat sangat memikirkan orang lain dan melakukan banyak hal untuk mendukung mereka dan membela mereka. Mereka tertarik dengan sesama mereka, penuh perhatian dan murah hati terhadap mereka. Begitu antusiasme mereka akan suatu hal atau orang bangkit, mereka dapat menjadi pejuang yang tak kenal lelah.
Bagi tipe Idealis Pemimpi, hal-hal praktis tidak benar-benar penting. Mereka hanya menyibukkan diri dengan tuntutan-tuntutan harian yang duniawi saat benar-benar perlu. Mereka cenderung hidup sesuai dengan semboyan „yang jenius mengendalikan kekacauan“ – yang biasanya memang demikian sehingga biasanya mereka memiliki karir akademik yang gemilang. Mereka kurang tertarik dengan detail; mereka lebih suka melihat sesuatu secara keseluruhan. Ini artinya mereka masih memiliki pandangan menyeluruh yang baik ketika sesuatu mulai menjadi rumit.
Namun demikian, sebagai akibatnya, sesekali dapat terjadi tipe Idealis Pemimpi melewatkan sesuatu yang penting. Karena mereka menyukai kedamaian, mereka cenderung tidak terang-terangan menunjukkan ketidakpuasan atau kejengkelan mereka melainkan memendamnya. Ketegasan bukan salah satu kekuatan mereka; mereka membenci konflik dan persaingan. Tipe Idealis Pemimpi lebih suka memotivasi orang lain dengan sifat ramah dan antusias mereka. Barangsiapa mendapatkan mereka sebagai atasan tidak akan pernah mengeluh kekurangan pujian.

Di tempat kerja, tipe Idealis Pemimpi adalah teman dan pasangan yang suka menolong dan setia, orang-orang yang memiliki integritas. Kewajiban sangat sakral bagi mereka. Perasaan orang lain penting bagi mereka dan mereka senang membuat orang lain bahagia. Mereka puas hanya dengan lingkaran kecil pertemanan; kebutuhan mereka akan kontak sosial tidak begitu menonjol karena mereka juga butuh banyak waktu untuk diri sendiri. Basa-basi kecil bukan keahlian mereka. Jika seseorang berharap berteman dengan mereka atau memiliki hubungan dengan mereka, orang itu harus mau berbagi dunia pemikiran mereka dan bersedia berpartisipasi dalam perbincangan mendalam. Jika Anda berhasil melakukan itu Anda akan dianugerahi dengan kemitraan yang luar biasa intensif dan kaya.
Karena tuntutan-tuntutan mereka yang tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain, tipe kepribadian ini kadang-kadang menjejali hubungan dengan gagasan-gagasan romantis dan idealis hingga tingkat tertentu sehingga membuat pasangan merasa terbebani atau minder. Tipe Idealis Pemimpi tidak jatuh cinta dengan mabuk kepayang namun ketika mereka jatuh cinta mereka menginginkannya menjadi cinta sejati yang tak berkesudahan.
Ini tipe saya, kamu?
Credit pict: zaynniamalik

Jumat, 21 Maret 2014

Sebuah Simpuh Dari Jauh Untuk Ibu


Bu, kembali anakmu bersimpuh dari jauh meminta ridho dan maafmu Bu…

Mungkin aku terlalu cepat pergi sementara baktiku padamu masih belum kau rasakan. Maaf Bu, telah lengkap pengorbanan membuat pundakmu ringkih untuk menyapih hidupku. Selengkap durhaka dan tekanan dari kekurangajaranku. Aku ingin pulang Bu…
Bergolek dipangkuanmu…

Karena entah bagaimana tuhan memberikan damai waktu itu, hingga aku merasakan manja menjadi bayi lagi dalam tubuh dewasa yang orang sebut awet muda.

Kemarin aku pamit pergi melalui pengorbanan yang engkau tabah-tabahkan. Aku tau Bu, aku anak yang paling kau sayang, sekalipun tak pernah kau ucap (saudara-saudaraku pada iri nih, sory bro..!!).

Aku akan pulang Bu, aku akan pulang dengan kabar baik. Tunggu aku Bu…

Sory Mangkir Lagi

Maaf, ittu kata pertama yang ingin kutulis, mengingat janji yang waktunya telah terlewati. Kau mungkin kesal karena telat itu hal yang sulit ditoleransi. Namun begitulah kawan, ada hal-hal yang membuat kita jadi kurang ajar. Yang sekalipun kita tak ingin, tapi tetap kita lakukan. Sesekali ataupun berulangkali aku atau kamu tentu pernah begitu. Hahaha. Ada yang memberi sakit pun kekesalan yang dipendam. Kita sama-sama tau.
Terkadang ada masa aku rindu kebebasan bereksplorasi yang hari ini utuh terlampiaskan pada kegarangan bertulisan. Kupacu penyelesaian mimpi-mimpi yang tertunda. Kujalankan strategi percepatan untuk hidup mandiri. Cepatnya mungkin bertahun, tapi lamanya tentu berbatas. Dan tetap saja rindu ke masa lalu itu ada. Bukan sebab apa, tapi karena yang pernah kita jalani adalah kenangan, bukan sekedar kesenangan.

Suatu saat aku pasti kembali, tidak hanya menyokong tapi akan terlibat penuh dalam pembangunan dinasti bisnis yang telah tercetak biru dalam mimpi-mimpi kita dulu. Semoga aku tak terlambat.

Sabtu, 12 Januari 2013

Kesempatan Menjadi Kaya dan Berbuat Dosa

Jika Anda hendak memprotes penampilan ataupun cara berpakaian saya, lakukanlah. Tapi Anda mesti percaya bawa hal itu tidak akan membuat anda mengungguli saya. Karena hal tersebut hanya soal peraturan dan cara pandang. Bukan pengetahuan baru. Saya jauh dari niat hendak memaksa untuk ikut pada teori-teori ilmiah yang serba rumit itu, namun saya hendak menawarkan teori-teori hidup yang sama-sama kita jalani di masing-masing momentumnya.

Sabtu, 15 Desember 2012

Surat Cinta Dari Jauh

Lembaran kertas berukir tinta ini adalah wakil diri yang ditahan waktu menemuimu. Ia hadir dengan kata-kata cinta dan ungkapan rindu, SLJJ kehati. Karna suaramu tumbuh di wajah-wajah daun, berbisik lewat sentuhan angin dari jauh. Dan aku selalu mendengarnya dengan memejam mata, meyakini cinta yang dikabarkan gelap melalui puisi malam meminta fajar mengejar siang. Sejelas itu harap dan kepastian yang dituntut cinta kepada sasana hidup ini.

Senin, 05 November 2012

Rokok

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم


(Sebuah Kenangan Bersama Nenek)

Saya ada di masa lalu. Dirumah kebesaran keluarga kami. Rumah kebesaran yang hanya bisa disebut secara adat; rumah gadang-bernama sesuai dengan fungsi dan fisiknya. Dari sana saya belajar, yang diharapkan dari nama adalah kesesuaian dengan fungsi atas keberadaan sesuatu. Hingga saya menekankan pada diri sendiri, untuk “arif” maka saya harus berilmu, cara utamanya banyak membaca. Untuk “rahman” saya harus kaya, caranya dengan banyak mencoba.

Cinta Kelas Berat

Kita sama-sama tau tentang bagaimana menyenangkan hati yang lainnya, namun kita gamang tentang bagaimana harusnya bersikap. Kegamangan itu yang membuat kita bersikap seadanya jika terlarang untuk menyebut tak pantas.

Jumat, 05 Oktober 2012

Keadilan Tersakit I


Aku tau kau kecewa karna kita belum jua menikah, sementara kemanusiaan kita telah berhasrat dan teman seangkatan telah beranak satu ataupun dua. Dan aku merasakan kebelum mampuanku saat kau bercerita, berkali-kali. Seperti berkali-kali aku berjanji tak akan meninggalkanmu karna meyakini langgeng kebersamaan kita, sebab kau duniaku.

Keadilan Tersakit II

Seperti sengaja batu besar itu kau hadangkan diperjalanan kita. Ahh, tidak. Tepatnya kau lemparkan kewajahku. Karna “kita” tak berlaku saat yang tersakiti adalah aku. Tepat seperti yang kusebut dulu; Aku, hanya aku yang berusaha melunakkan hatiku sendiri, menahan getirku sendiri.

Selasa, 14 Agustus 2012

Menyapih Entah I

Adakalanya kemanusiawian kita kesulitan menemukan tempat bercerita, karna dunia dan seisinya seakan bersepakat untuk lebih senang menghakimi daripada memotivasi. Wajar, optimisme menjadi sikap yang semakin langka di usia muda.

Minggu, 08 Juli 2012

Sepucuk Maaf Untuk Kekasih

Aku bebal sejak dahulu dalam hal menyenangkan hatimu. Indra kreatifku lemah menemukan celah membentuk senyum dibibirmu yang ulasnya lebih sempurna dari keindahan buah dalam ibarat. Lalu aku menyakiti bagian paling lembut yang tak berwujud dalam dirimu dengan sangat sakit. Dan kau tentu tau, tak pernah dengan sengaja. Namun aku tetap bersalah, sehingga maaf tiada guna.

Senin, 04 Juni 2012

Namanya Yulia Diana

Kami dipertemukan oleh kebetulan. Dengan masa dan tempat yang juga kebetulan. Begitupun desas-desus yang kami dengar, serta kebetulan-kebetulan yang berlanjut bahkan ketika tiba-tiba kami telah duduk bersebelahan. Sebelum, sedang dan setelahnya adalah kebetulan yang kami syukuri dengan baik.

Senin, 23 April 2012

Bulanku Sembunyi


Aku ingin menulis puisi, tentang bulanku yang sembunyi dibalik awan. Namun gelap yang ia tinggalkan mengutuk kemandulan kata-kata untuk memuji. Sebab bintang-bintang mengadu melihat kenakalannya. Kemudian airmataku mengembun, menjadi tinta menulis sakit menyayat pipi. Kau mungkin tak pernah tau, bulanku, kenapa aku tak menulis puisi untukmu malam itu. Lalu kata-katamu membuncah, bertanya pada dunia kenapa harapmu tak terkabul saat bangun pagi. Dan aku jadi lebih sedih, karna airmatamupun mengalir disana.

Minggu, 15 April 2012

Biar Aku


Saya telah melihat laut, dengan pasir dan anak-anak yang berlari sambil tertawa. Lalu aku tersenyum. Menggenggam gambar masa kecil dulu yang kularutkan dalam hati. Gambar lama berlatar merah dan tatapan lugu ingin bermain. Saat itu papa didepanku, diatas rumah gadang kami. Dan disebelahnya ibu menabahkan keinginanku dengan senyum khas, agar tak segera berlari menggayuh sepeda roda tiga.

Dari Kakak Kepada Adik-Adiknya


Untuk adik-adik yang menungguku menjadi sarjana.

Dik, kakak minta maaf tidak menjadi sarjana tepat waktu. Maaf jika itu mengurangi kebanggaanmu pada seorang kakak yang kau percaya. Aku baru menyadarinya hari ini dik, saat aku memakai masa menunggu pembimbing yang juga banyak kerja. Aku diserasehan sesal ini teringat padamu dik. Tentang tanyamu yang penuh harap; “kapan kakak wisuda?”.

Zarrah Harap Fakir Cinta KebesaranMU (Curhatku Pada Tuhan II)


Yaa Allah...

Hamba ingin meminangnya dengan kemapanan yang baik. Maka hamba mengadu pada kebesaranMU dengan harap ridho dan izin untuk setiap usaha yang mengandung niat baik hamba. Ya Allah, hamba ingin mempersuntingnya dengan kesempurnaan yang Engkau serukan dalam Al-Kitab atas tiap-tiap diri manusia, sehingga hamba memberanikan diri menadahkan tangan (lagi) untuk penjagaanMU yaa Rabb.

Sabtu, 17 Maret 2012

Semarak Runtuh


Tuhan, aku rela mati malam ini,
membawa dosa-dosa dan kekecewaan.

Dengan yang Engkau sebut kelemahan makhluk,
ini hambaMu yang berputus asa.

Entah Mengapa Hatiku Rindu


Rabu, 07 Maret 2012

Malas Mikir I

Tuhan,, hamba minta maaf,, lagi. Atas harapan merah muda yang terlalu mengada-ada. Hamba berharap tak mengeluh hari ini, kebulatan tekad untuk menyadari apa yang Engkau tetapkan dengan ketuhanan.