Untuk adik-adik yang menungguku menjadi sarjana.
Dik, kakak minta maaf tidak menjadi sarjana tepat waktu. Maaf jika itu mengurangi kebanggaanmu pada seorang kakak yang kau percaya. Aku baru menyadarinya hari ini dik, saat aku memakai masa menunggu pembimbing yang juga banyak kerja. Aku diserasehan sesal ini teringat padamu dik. Tentang tanyamu yang penuh harap; “kapan kakak wisuda?”.
Akupun ingin melihat senyum banggamu memperkenalkan kakak kecilmu ini sebagai sarjana, “kakakku sudah tamat kuliah”, “kakakku sudah wisuda”. Aku ingin melihat senyum banggamu waktu itu.
Hari ini aku baru mampu meminta maaf, tanpa apologi berupa argument pembelaan. Maaf tulus yang aku hanya berani bagi dengan tulisan. Karna aku tau lidahku akan kelu dan lututku akan goyah jika aku berucap langsung didepanmu.
Beberapa masa kedepan jangan dulu bertanya tentang gelarku dik, karna aku malu belum akan menjawab dengan ideal. Dan aku khawatir jika memberi jawaban yang kumiliki hari ini, kau akan kecewa. Sungguh, aku tak mau membuatmu merasa begitu.
Harapku September nanti, aku bisa berkabar. Memberi kabar baik. Kabar bahwa aku, kakak kecilmu telah wisuda. Ia adalah sarjana, dan namanya Arif Rahman, S. Pd. I.
Amin yaa Allah, amin yaa rabbal alamiin.
09/04/12
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda sangat diharapkan.
Atas komentar yang Anda berikan, Kami ucapkan Terimakasih.
Bersama Kita berpikir untuk INDONESIA dan DUNIA.