Aku
tau kau kecewa karna kita belum jua menikah, sementara kemanusiaan kita telah
berhasrat dan teman seangkatan telah beranak satu ataupun dua. Dan aku merasakan
kebelum mampuanku saat kau bercerita, berkali-kali. Seperti berkali-kali aku
berjanji tak akan meninggalkanmu karna meyakini langgeng kebersamaan kita,
sebab kau duniaku.
Bukankah
aku telah menulis untukmu, menjelaskan tentang semua kelemahanku untuk kau
sikapi langsung kepadaku? Dan bukankah telah kusampaikan kepadamu tentang
bagaimana aku mencintai Ibu?
Aku
mungkin bukan orang baik, mungkin begitu juga dalam pandangan banyak orang.
Tapi tidak dimata Ibu. Ibu menyekolahkanku di sekolah agama sedari awal aku
mengenal sekolah. Ibu tak memberiku kursus bahasa inggris ataupun matematika,
tapi Ibu membayar untuk guru mengaji terbaik bagi kami anak-anaknya. Ibu antar
kami pada guru agama terbaik yang diketahuinya. Karna Ibu percaya dengan
sepenuh keinginan, anaknya menjadi anak yang baik.
Ibu
tak pernah meminta kaya kepada tuhan, tak sekalipun Ibu menyemangati kami untuk
menjadi juara. Ibu hanya berdo’a agar kami menjadi anak yang sholeh disetiap
penghujung sholat. Namun kau sampaikan padanya bahwa anaknya seorang pembohong
!
Kau
yang wanita tentu tau seperti apa hati seorang Ibu saat anak yang Ibu kandung
dan besarkan dengan segala daya untuk menjadi sholeh di cap sebagai pembohong,
langsung kehadapan matanya. Apa aku pernah menghina anak pada seorang Ibu
sepengetahuanmu? Apa aku pernah berucap buruk tentang seorang anak pada Ibunya
sepengetahuanmu? Sekalipun dalam kira-kira?
Bukankah
aku selalu berusaha melembutkan hatimu setiap kali ia mengeras seperti batu?
Aku selalu berusaha melembutkan hatimu setiap kali ia mulai mengeras seperti
batu. Hanya satu yang tak berubah. Aku, hanya aku yang berusaha melunakkan
hatiku sendiri, menahan getirku sendiri.
Jika
kau mengira itu karna aku pencemburu, maka apa yang dicemburui seorang Ibu
untuk kebahagiaan anaknya hingga tega kau sakiti? Bagaimanapun ia Ibuku, dan
aku rela kehilangan dunia seisinya daripada sedetik ketenangan hatinya.
08 September 2012
ndak sepakat samo gambar yang uda upload do!!
BalasHapusjan di generalisir sado nyo da...
ckckckkc