Kisahkan padaku tentang malam itu,
saat bulan sabit tlah penuh,
dan pengertian tak lagi butuh kata-kata.
Jabarkan realitanya pada perut kalbuku yang memburai,
bagai garam ditabur untuk penyempurna rasa dimasakanmu.
Tolong, penuhi lagi kali ini, aku tak ingin menyimpan abu.
Dan dari matamu kekasih, jangan lagi menikamku.
Jantungku tlah banjir oleh darah,
dan tikamanmu memaksaku untuk membalas.
Kita nikmati saja hari ini dengan tawa.
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda sangat diharapkan.
Atas komentar yang Anda berikan, Kami ucapkan Terimakasih.
Bersama Kita berpikir untuk INDONESIA dan DUNIA.