Lah lamo baparangai, baru kini ado nan manganaan “raso-raso awak acok salah”.
Kebenaran macam demikian yang kita acap lupa, sehingga persepsi menggiring kita mengembangkan fakta-fakta imajiner menuju kebenaran yang tidak ilmiah. Kita menjadi pelaku untuk kejahatan yang sengaja namun lupa kita sadari. Sengaja karna kita yang mengadakan “masalah”nya, lupa kita sadari karna telah terlalu khusyuk berpraduga.
Alinea diatas adalah alinea kebenaran atas apa-apa yang kita, khususnya “saya” pernah perbuat. Jelas saja, hal tersebut bisa membentuk pribadi over protective yang jika berlanjut disebut dengan possessive. Ahh, betapa telah membuat tidak nyaman orang-orang yang telah menerima perlakuan demikian. “Mengalah itu juga perlu”, termasuk mengalah pada macam-macam bentuk praduga kita sendiri. Ya, mesti ada rasa percaya.
Untuk yang telah memberi ingat, dengan senyum kusampaikan terimakasih.
Sakali lai dihh, untuak nan alah manganaan, jo kami sampaian tarimokasih.
19/03/2012
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda sangat diharapkan.
Atas komentar yang Anda berikan, Kami ucapkan Terimakasih.
Bersama Kita berpikir untuk INDONESIA dan DUNIA.