Bukankah aku selalu berusaha melembutkan hatimu setiap kali ia mengeras seperti batu? Ya, kau selalu ada untukku, sesuatu yang tak bisa kutandingi saat ini. Tapi nanti, setelah diletakkan seuatu itu pada tempatnya, akupun akan selalu ada untukmu, begitupun kau padaku. Aku juga akan selalu berusaha melembutkan hatimu setiap kali ia mulai mengeras seperti batu. Hanya satu yang tak berubah. Aku, hanya aku yang berusaha melunakkan hatiku sendiri, menahan getirku sendiri.
Aku tau kau tak akan mengendurkan keegoisanmu. Kau lebih memilih terluka daripada menurunkan sedikit saja egomu. Dan kau siap berkilah agar egomu tetap diatas. Yaa Tuhan, bagaimana mungkin aku bisa mencintai wanita sepertinya. Ini cinta yang diluar nalar.
Sudahlah, mungkin hanya lelaki yang tak pernah kehabisan kesabarannya yang sempurna untukmu.
Aku tau kau tak akan mengendurkan keegoisanmu. Kau lebih memilih terluka daripada menurunkan sedikit saja egomu. Dan kau siap berkilah agar egomu tetap diatas. Yaa Tuhan, bagaimana mungkin aku bisa mencintai wanita sepertinya. Ini cinta yang diluar nalar.
Sudahlah, mungkin hanya lelaki yang tak pernah kehabisan kesabarannya yang sempurna untukmu.
Bagaimana hendaknya menjelaskan rasa cinta ini kehatimu...??
BalasHapus