Minggu, 15 April 2012

Kau Bacalah Apa Yang Kutulis IV


Lalu kutuklah kebenaran dengan kebenaran, dan mari bersaksi untuk langkah-langkah goyah yang tidak menghentikan laju pembangkangan. Kadang saling mengenal itu yang membuat kita sangat paham bagaimana harusnya menyakiti. Untung-untung pada esok yang entah bila, hati manusia yang sekepal itu dibungkus sabar yang tak ditetapkan batasnya.

Saat nanti kau membaca apa yang kutulis ini, aku tak akan pernah tau. Dan tak akan mau kubahas lagi. Sesaat, berpotensi juga sepenuhnya.

Tak ada yang memintamu berubah, tiada yang memaksamu membalikkan risalah diri, kau bisa katakan ini hanya tentang ketidaknyamananku memandang.

Hanya pada bagian ikhlas, hati terbuka untuk menerima.Penerimaan dengan ikhlas itu lalu mendekatkan realita dengan wawasan.Kemudian mengantar pada pemahaman.

Dan pada bagian tak rela, hati menutup rapat-rapat.Sehingga jalan keluar yang ditawarkan wawasan tak ditemukan.Efeknya ketidaknyamanan jalan di tempat, stagnant.

* Diri kita sendiri yang menentukan, itu galau mau dipiara atau dilepas.

03-08/04/2012


0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda sangat diharapkan.
Atas komentar yang Anda berikan, Kami ucapkan Terimakasih.
Bersama Kita berpikir untuk INDONESIA dan DUNIA.