Arif Rahman

Penulis Buku : "Ketika Udara Terjungkir Di Bawah Langit Bumi.

Arif Rahman

Jasa Ghost Writer Professional.

Arif Rahman

Arif Rahman dan yulia Diana.

Selasa, 26 Januari 2016

Kenapa Papa memanggilmu "Mair" Nak

Mungkin saja kau tak suka dengan panggilan itu, sekalipun papa menyebutnya dengan panggilan sayang. Kesal juga bisa jadi rasakan. Apalagi kami memberimu nama yang indah; Humaira Alifya (sejarah namamu kita bahas dilain waktu). Nama yang menggenapi do'a-doa papa bersama mamamu. Tentu saja dalam namamu aa bermacam angan kami untuk masa hidupmu yang kemudian kami dendangkan dalam do'a-doa diberbagai kesempatan. Kasih sayang dan kebesaran Allah jualah yang membutnya terkabul satu-persatu.

Kau tau kenapa papa memanggilmu "Mair" nak...

Bukan semata-mata karena penggalan "Mair" dalam namamu, sekali-kali bukan. Juga bukan karena nama Imam mesjid disebelah rumah kita itu, meski lantunan suaranya selalu terdengar saat memimpin sholat berjamaah.

Alasan sebenarnya adalah mamamu nak...

Kau tau betapa manisnya mamamu saat berseru kesal atau mungkin marah saat mengatakan "jan panggia-panggia juo anak ambo mair mair mode itu!".

Kesal dan marah manjanya itu tak sekali dua membuat papa larut dalam pesonanya. Pesona yang dikobarkan Allah untuk membuat papa jatuh cinta berkali-kali hingga akhirnya jadi selalu cinta pada mamamu...

Maafkanlah papa nak...

Panggilan sayang ini sangat berarti bagi papa. Semoga panggilan sayang papa ini pada ketikanya akan membuatmu berhasrat memimpin kaummu, kaum para Humaira di zamanmu untuk memeluk erat tali Allah, menempel lekat pada jalur mashlahat.

Amiin yaa Allah...

Senin, 22 September 2014

Digantinya PSAK 44 dengan ISAK No 21

22 May 2014 | 13:08   

Seiring dengan rencana pencabutan PSAK 44, DSAK-IAI pada tanggal 12 Oktober 2010 juga mengesahkan penerbitan ED ISAK No. 21 : Perjanjian Konstruksi Real Estat yang merupakan adopsi dari IFRIC 15, Agreements for the Construction of Real Estate.
Dengan dicabutnya PSAK 44, maka selanjutnya pengaturan akuntansi aktivitas pengembangan real estat akan diatur melalui ISAK No. 21 yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2012.
ISAK 21 diterapkan untuk akuntansi pendapatan dan beban terkait oleh perusahaan yang melakukan konstruksi real estat baik secara langsung atau melalui subkontraktor.  Pengaturan untuk pengakuan pendapatan dari perjanjian konstruksi real estat dalam ED ISAK 21 berbeda secara sangat signifikan dengan pengaturan dalam SAK sebelumnya yang dijadikan acuan, yaitu PSAK 44.
Pada dasarnya, ISAK 21 membahas dua permasalahan berkaitan dengan konstruksi real estat, yaitu :
  1. Masalah pengakuan pendapatan aktivitas dalam suatu perjanjian konstruksi real estat apakah harus mengacu pada PSAK 34 (revisi 2010) : Kontrak Konstruksi dalam hal pembeli dapat menentukan elemen struktural utama desain real estat, atau mengacu pada penjualan barang sesuai PSAK 23 (revisi 2010) : Pendapatan yaitu dalam hal pembeli memiliki kemampuan terbatas untuk mempengaruhi desain real estat atau hanya menentukan perubahan kecil atas desain awal.

  2. Kapan pengakuan pendapatan dari konstruksi real estat
Perubahan kebijakan akuntansi yang timbul akibat penerapan ISAK 21 ini harus diterapkan secara retrospektif (mengacu ke belakang dengan menggunakan data untuk melihat apakah ada hubungan atau tidak antara permasalahan dan factor resiko yang terdapat pada yang bermasalah) sesuai dengan PSAK 25 (revisi 2009) tentang Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.


Senin, 04 Agustus 2014

Kreativitas dan Inovasi, Kran Percepatan Bisnis

Banyak pengusaha terjebak dalam pemahaman mengenai spesialisasi terkait kinerja karyawannya. Pemahaman demikian seringkali berakibat pada control yang bersifat mengungkung karyawan dalam proses melakukan suatu aktivitas kerja. Control yang melahirkan anggapan negative dari karyawan selaku pihak yang dikontrol tentunya akan mengurangi kenyamanan kerja sehingga berdampak pada kenyamanan lingkungan kantor.
Mendefinisikan masalah di wilayah spesial hanya akan membatasi kemampuan untuk bisa melihat bagaimana semua itu bisa saling berkaitan. Para pemikir yang kreatif akan cenderung melihat ide-ide di luar wilayah kekhususan. Memberi ruang berinovasi dan berkreativitas sebebas-bebasnya dalam ruang lingkup positif sehingga kemudian orientasi akhir ada pada hasil merupakan kebijakan yang lebih membangun dibanding control berbentuk kungkungan.
Namun kretivitas dan inovasi yang dimaksud tidak hanya bagi karyawan saja melainkan juga diberlakukan untuk pemilik usaha dalam menjalankan usahanya. Kombinasi kreativitas antara pemberi kerja dan penerima kerja ini tentunya akan berdampak positif bagi jalannya usaha.
Seringkali lambatnya jalan suatu usaha terkait pada proses yang dilakukan dalam mewujudkan orientasi hasil yang diharapkan. Sebuah proses mestinya dibentuk sedemikian rupa agar tercipta kondisi yang memberikan kenyamanan dalam menjalankan aktivitas. Kenyamanan kerja tentunya akan membantu semua pihak yang terlibat untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam beraktivitas.

Sabtu, 05 Juli 2014

Saat Pertumbuhan Laba Melambat



Dalam menjalankan usaha, salah satu cara efektif mengetahui pertumbuhan laba perusahaan adalah dengan memperbandingkan laba periode terakhir dengan laba periode sebelumnya. Hal itu diperlukan untuk mengetahui apakah laba periode terakhir itu meningkat dari periode sebelumnya. Atau bisa jadi menurun dari laba periode sebelumnya.

Dari hasil perbandingan tersebut nantinya dapat diketahui apakah pertumbuhan laba periode terakhir itu lebih cepat ataukan melambat dibanding periode sebelumnya.

Untuk pengukuran laba itu tentunya didapat dari pembacaan terhadap laporan keuangan. Jabaran yang tertera dari laporan keuangan Anda, akan menyampaikan secara gamblang dibagian mana terjadi selisih yang cukup signifikan. Antara periode terakhir dan periode sebelumnya.

Kejelasan posisi selisih itulah yang akan dipelajari dan dievaluasi, agar pada periode berikutnya hal yang sama tidak terjadi kembali. Penelusuran terhadap penurunan dan pembengkakan biaya (laba/rugi) yang diawali dari pembacaan neraca, akan menunjukkan turunan berikutnya yang lebih terperinci. Sehingga akan sangat jelas pada bagian mana yang harus diberikan perhatian khusus.

Karena itulah, sistem keuangan yang Anda gunakan sebaiknya memiliki kemampuan menyajikan posisi keuangan yang terupdate per transaksi agar melambatnya pertumbuhan laba bisa dideteksi lebih cepat. Hal itu memungkinkan Anda untuk melakukan langka-langkah antisipasi agar grafik laba kembali berada pada level yang diharapkan.

Selasa, 03 Juni 2014

Memacu Semangat Pewirausaha

Tela’ah Awal Solusi Persoalan UMKM

Perubahan iklim bisnis kepada era yang disebut globalisasi adalah malapetaka yang akan datang pada keberlanjutan usaha kecil dan menengah. Jika suatu bidang usaha tetap ngotot menjadi peserta dari kejamnya persaingan pasar maka tidak ada pilihan selain berada di garda depan adaptasi sistem akuntansi.

Usaha kecil menengah merupakan sektor usaha yang memiliki peran cukup tinggi dalam perekonomian daerah, terutama dalam penyediaan lapangan kerja. Dengan jumlah UMKM mencapai 56,5 Juta sebagaimana data Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia, UMKM di Indonesia menyumbang lebih dari 90% pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Namun demikian jika diteropong dari berbagai sudut pandang, sisi perkembangan usaha kecil menengah akhir-akhir ini cukup memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang merupakan hasil usaha menengah luar negeri. Belum lagi menjamurnya pasar modern yang menyedot konsumen dari usaha kecil menengah masyarakat lokal. Kondisi demikian akan memperlemah posisi sektor usaha kecil di pasar  Indonesia.

Semakin melemahnya posisi sektor usaha kecil di pasar, dalam jangka panjang akan berdampak pada turunnya taraf hidup masyarakat serta bertambahnya pengangguran. Oleh karenanya diperlukan upaya-upaya yang mengarah pada pengembangan sektor usaha kecil dalam rangka memperbaiki mutu produk  atau jasa sehingga mampu bersaing di pasar global. Menurut Thomas W dan Norman M dalam bukunya ‘ Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen  Bisnis Kecil “, sebab-sebab kegagalan bisnis  diantaranya adalah Ketidakmampuan Manajemen. Sedangkan dalam upaya untuk memperbaiki mutu produk diperlukan pengelolaan usaha (manajemen) yang baik, meliputi  aspek permodalan, produksi, pemasaran, sumber daya manusia, dan pembukuan.

Disisi lain, meredupnya jumlah konsumen memang berafiliasi erat dengan perubahan dan persaingan kualitas produk, namun lebih dari itu, seperti halnya orang  lomba lari, jika dilintasan ia tak berlari cukup cepat maka wajarnya ia akan tertinggal. Lebih menggenaskan lagi jika kemudian hal itu bisa saja membuat kita dilindas peserta yang start belakangan. Menurut hemat penulis selama ini pengusaha kecil dan menengah cenderung “mengalah” pada pesaing. Nama global yang dibawa pesaing tidak memacu semangat pewirausaha untuk memadankan usahanya dengan pesaing yang mengusung produk serupa tetapi justru mematahkan semangat juang usaha dengan alasan terkendala pada berbagai hal terutama dalam aspek-aspek yang disebutkan diatas. Karenanya, perlu pembaharuan cara pandang dari pelaku usaha agar penyaduran usaha yang dilakukan sesuai kebutuhan pasar global.

Aspek permodalan  menjadi kendala umum pengusaha kita, namun sebenarnya kendala modal akan teratasi dengan sendirinya jika aspek pembukuan/sistem keuangan perusahaan tersusun rapi sesuai Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik atau yang lebih dikenal dengan sebutan SAK ETAP. SAK ETAP ini ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia untuk perusahaan kecil dan menengah yang dimaksudkan agar semua unit usaha menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Standar ETAP ini cukup sederhana dan tentu tidak akan menyulitkan bagi penggunanya. Pembukuan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan tersebut nantinya akan mempermudah pengusaha kecil mendapatkan dana segar pihak ketiga atau investor karena syarat layak mendapatkan pinjaman adalah laporan keuangan terstandar. Seiring dengan teratasinya kendala modal tersebut, kendala pemasaran dan sumberdaya yang sesuai akan bisa diambil jasanya sejalan dengan perwujudan perubahan kualitas dan kuantitas produksi. Semisal peningkatan perwajahan produk dan kemasan jual.

Pemerintah sebagai tempat mengadu rakyat memiliki peran vital dalam mengembangkan jiwa entrepreneurship bagi yang mau berupaya memajukan usahanya. Peran vital tersebut memperjelas pentingnya perbaikan pengelolaan usaha dengan segala aspeknya sebagai langkah awal membangun kemandirian ekonomi. Peran vital itu juga yang memperwajar kenapa pesta demokrasi digadang-gadang sebagai pesta rakyat, perubahan pemegang tampuk kepentingan rakyat juga diembankan harapan untuk melukar kendala usaha rakyat.

Kebijakan pro rakyat juga harus memperluas akses pasar dan akses informasi usaha rakyat yang hari ini masih terbatas. Harapan tersebut bisa diwujudkan melalui kebijakan strategis yang tegas berbentuk dukungan aplikatif dan membumi. Pendampingan dari Klinik UKM ataupun jasa pendampingan dari Klinik/lembaga yang memfokuskan diri dalam kegiatan serupa dalam rangka membantu pemerintah memacu perkembangan ekonomi melalui sektor UKM juga patut diapresiasi keberadaannya. Sehingga tercipta kerjasama percepatan pembangunan ekonomi rakyat berbasis semangat korsa.

Pengembangan usaha kecil dan menengah sebagai bentuk peningkatan kualitas ekonomi rakyat, jelas menjadi tanggungjawab pemerintah. Menjadikan pengembangan usaha kecil dan menengah sebagai salah satu fokus pemerintah tidak hanya merupakan kebijakan pro rakyat yang nantinya akan bermetamorfosis menjadi asset utama daerah jika diberikan pendampingan berkelanjutan. Namun ditingkat lebih lanjut akan membentuk emperial usaha bangsa karena juga berfungsi sebagai pondasi kemandirian ekonomi nasional.

Kita berharap pertemuan yang diinisiasi Kementrian Koperasi dan UKM pada Juli 2013 lalu yang menginisiasi pendampingan usaha kecil dan menengah nasional dengan kombinasi tujuh sub program diantaranya pemagangan nasional, gerakan kewirausahaan nasional, pengembangan kurikulum pendidikan kewirausahaan, pemberdayaan konsultan pendamping UKM, pembinaan organisasi, jaringan konsultan bisnis UKM, dan terakhir adalah revitalisasi klinik UKM, tidak hanya sekedar menjadi program seremonial karena harus diwujudkan secara nyata sampai ke daerah sehingga benar-benar menjadi program penyejahteraan rakyat.

Pada akhirnya program yang “jangan sampai harus dalam jangka panjang” mewujudkan bangsa yang berdikari secara ekonomi sebagaimana diserukan oleh Bung Karno dalam Tri Sakti akan bisa dicapai.