Sabtu, 07 Januari 2012

Nasionalisme Anak Kampung !


Aku bukan anak gaul yang didefinisi impian-impian mentah. Juga bukan si kampungan yang bikin geregetan. Aku hanya anak kampung biasa, dan aku bangga !

- Didedikasikan buat orang kampung.

Dalam mahkamah sejarah keberhasilan induk semang, pemilihan anak buah dan kematangan strategi diberi label wajib tanpa tedeng latar belakang. Sehingga kau yang numpang menikmati keasrian kampung tak pantas merasa lebih layak. Ini negeriku, aku tak perlu minta izin merasa bangga pada siapapun, dan tak perlu merasa perlu melebihkan siapapun dari keberadaan yang hendak menindasku. Sekaya-kayanya orang berharta, bentuk KTP kita masih sama.Pakaian biasa dengan cipratan lumpur, pembungkus tubuh yang masih bernyawa ini, jika sempat kau jadikan alasan ketinggian stratamu maka kau baru saja memulai perang yang tak akan pernah kau menangkan ! Dan aku siap terjun ke dalam peperangan yang aku tidak mempunyai kemungkinan untuk kalah.

Pakaian itu kupakai untuk melihat hasil panen padi yang kemudian gilingan olah menjadi pengganjal perut dan penyumpal mulut rakusmu, mulut yang perlu disekolahkan itu ! (Arwah Sun-Dzu akan datang padaku memberi dukungan dan berkata; " kau menang logistik, dan penindasmu tak punya daya menarik picu senapan).

Untuk setiap detik kemerdekaan setelah proklamasi 1945, Indonesia menyemai hasil dari sumbangan nyawa yang mayoritasnya orang-orang kampung ! Mulai dari gerilya di hutan-hutan kami yang kalian tebangi hingga setiap umbi yang dicerabut dari akarnya, adalah segala yang tak ditemui diluar keluarbiasaan kampung.

Ketika tuhan menciptakan dunia, ia tidak dalam keadaan marah, tidak dengan ketamakan, ataupun kesombongan, tapi kenapa hampir seisi dunia ini adalah orang2 pemarah, tamak dan sombong?


0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda sangat diharapkan.
Atas komentar yang Anda berikan, Kami ucapkan Terimakasih.
Bersama Kita berpikir untuk INDONESIA dan DUNIA.