Sabtu, 07 Januari 2012

Kau Bacalah Apa yang Kutulis I


Kau bacalah apa yang kutulis, agar kau tau bagaimana menjinakkan segala ketidaknyamanan. Agar kita sama-sama lebih dekat dengan kebenaran bersama.

Tentang bintang yang kutemani setiap umurnya lima sampai sepuluh, ia membuatku jujur mengenali kebenaran yang kemunafikan ingkari. Kau cobalah, jangan hanya menghakimiku dengan macam prasangka yang aku lebih sakit bahkan saat hanya mengingatnya sekilas.


Sayangilah damai yang layaknya dijaga, dihati saja diayunkan, tak perlu dunia tau. Seperti burung yang keluar sangkar, ia terlalu bebas memilih ketinggian. Jika dilihat padaku, terlalu bebas disakiti pun merasa sakit, mungkin karna aku terlalu perasa. Terlalu serius memandang dunia, sebab kenapa berat badan sulit bertambah, rentan berkurang.

Menjaga itu sulit, tak semudah memulai, jerit batin.
Kita sama-sama tau.

Aku suka tertawa, jarang memang, tapi itulah. Setipis apapun, tawa menyegarkan kemumetan. Berbaik hatilah merayu, menggombal kalau kau agak gengsi. Apapun, untuk setidaknya tersenyum. Bahkan jika itu bukan senyummu, jika kau kreatornya, jiwa tetap singgah di awang-awang meski sejenak.

Sendiri di keramaian itu membunuh dan menumbuhkan, untuk hasil akhir yang tidak diinginkan. Jangan biarkan aku merasa sendiri, jangan !

Percayalah, aku mengerti isi hatimu. Aku besar dalam didikan perasaan, lingkungan hati dengan segala macam gemah ripahnya. Meski kau merasa juga, aku tetap lebih-dan kau akan memandang begitu karna rumputku berkesan lebih hijau. Dan meski perasaan kita sama-sama tipis, aku belum fasih membebalkannya hingga kerikil juga jadi beban dengan kadar tak biasa. Tak ringan memang urusan meleburkan diri, seperti yang pernah kubaca dari sebuah status berkesan melipur "Tidak semua yang terpikirkan dapat digambarkan. Dan tidak semua yang dirasakan bisa dipikirkan. Mereka sebut ini cuma tentang kebiasaan lalu terbiasa. Dan aku bilang ini hanya soal waktu kemudian berlalu".

Aku percaya, kita damai dan nyaman dalam lingkungan cinta.
Benar, semua karena cinta !

>> bersambung.....


0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda sangat diharapkan.
Atas komentar yang Anda berikan, Kami ucapkan Terimakasih.
Bersama Kita berpikir untuk INDONESIA dan DUNIA.