Jumat, 07 Januari 2011

Pancasilaku

Bintangmu tak lagi bercahaya,
hanya redup.

Pancasilaku, kenapa beringinmu tak lagi kokoh,
mulai condong.

Rantaimu tak lagi kekar,
membayangkan keretakan.

Pancasilaku, kenapa padi dan kapas tak lagi melimpah?
Mungkin disantap hama tak berasa.

Kepala bantengmu tak lagi meradang,
hanya terpajang.

Garudaku,
sayapmu tlah patah,
tak diobati sehingga tak lagi terbang tinggi.

Garudaku, ahh Garudaku…
Kau tlah terkapar.
Semangat kilat matamu dianggap berlalu.

Garudaku, Garuda Pancasila.
Pita yang kau genggam kehilangan makna,
dan patukanmu tak lagi berbekas sukma.

Oo Garuda Pancasila,
sayang merah tak lagi merangsang,
dan putih terlampau kaku.
                                                            Padang Japang, 06 September 2004

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda sangat diharapkan.
Atas komentar yang Anda berikan, Kami ucapkan Terimakasih.
Bersama Kita berpikir untuk INDONESIA dan DUNIA.