Minggu, 15 April 2012

Sangat, Belum Bernama


Degup figurmu membuncah, lebih tajam dari kikisan sembilu menyerpih tulang.
Menanya jarak meraba sisik udara berpisau dingin.
Menyentuh taman bunga yang kau sendiri tau.
Dan kematian tak tergugah.
Disela ayat Qur’an yang dinyanyikan ibu bersama tangisan.

Dadaku sebelah kiri berguncang,
terukur tak berskala.

13/04/2012


0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda sangat diharapkan.
Atas komentar yang Anda berikan, Kami ucapkan Terimakasih.
Bersama Kita berpikir untuk INDONESIA dan DUNIA.