Kamis, 22 Maret 2012

Raso-Raso Wak Acok Salah II


Entah, kegilaan macam apa yang sedang Engkau percayakan Tuhan. Ketidaktenangan karna jauh dariMU kah, atau kesangsianku akan kebenaran. Si tuli pekak ini merendahkan diri memohon agar sudi Engkau ajari tentang bagaimana percaya, yakin dan memahami untuk bisa bersikap demikian dengan sepatutnya. Seperti kepatutan dalam pandang manusia-manusia yang berwacana.


Harap si buta ini bukan hendak mengaturMU dengan keinginannya yaa Allah, namun sebagai terjemah dari pengakuan atas kelemahannya dan kebesaranMU. Manusia sepertiku memohon memang terkesan seperti memaksa, tapi bukan sebab sombong dan angkuhnya. Bukan jua sebab ia tak meyakini kebaikan-kebaikan yang pasti lebih Engkau ketahui untuknya. Hanya karna ketakutannya jika mohon yang ia ajukan tak Engkau ridhoi dengan pengabulan.

Hamba-hamba yang lemah seperti si tuli pekak dan buta ini, baru mengenal ikhlas yang berbatas untuk menyambut kepercayaanMU yang membenua. Maaf yaa Rabb, "Semarak Runtuh" tidak menunjukkan diriku yang baik. Mohon ampun untuk kedurhakaanku berkata-kata. ManusiaMU Engkau beri perasaan yang sebagian dari mereka memeliharanya dengan cara berbeda sehingga banyak hal sering menyinggungnya bahkan dengan sentuhan tipis, ia tidak sadar sakit yang menyinggungnya itu sering salah.

Si tuli pekak dan buta ini mohon ampun dan pengabulanMU,  أستغفر الله العظيم

19/03/2012


0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda sangat diharapkan.
Atas komentar yang Anda berikan, Kami ucapkan Terimakasih.
Bersama Kita berpikir untuk INDONESIA dan DUNIA.