Senin, 13 Februari 2012

Kau Bacalah Apa Yang Kutulis III

Diriku yang baik, apa kabarmu hari ini?

Setelah cukup lama semua hal berjalan dengan baik, adaptasi bukan langkah mudah menerima ketidaknyamanan yang datang setelahnya. Ketidaknyamanan yang entahbagaimana mampu membuat kita si penerima kebaikan berubah kalap. Ughh, kondisi dimana setan meminta kemanusiawian kita untuk butuh objek pelampiasan, korban untuk ketidakmampuan kita menjaga kesabaran. Kambing hitam atas kegagalan kita mengingat dan mensyukuri nikmat.

Layak bagi"ku & mu" si penerima kebaikan untuk cemas jika kebaikan kita batasi keberadaannya dengan terlalu bebas mengekspresikan kata-kata ataupun dengan terlalu bebas memaknai demokrasi berpendapat dan berprilaku. Dan lebih khawatir lagi pada prilaku pengingkaran (sadar-tak sadar) harapan tentang hal-hal baik yang hati kita niatkan, terutama setelah kita dengan sadar terlalu bebas melampiaskan.

Jika kita ingat bahwa tuhan menciptakan segala sesuatu itu berpasang-pasangan; baik dengan buruk, kaya dengan miskin, pria dengan wanita (aku dengan dia, heheh).Maka bagian mana dari kekuasaan tuhan yang hendak kita sesali? 

Tuhan tidak bersalah kawan, peristiwa hanyalah kadar taqdir.
Lalui sajaa.

Go confidently in the direction of your dreams, live the life you've imagine.
No matter happen.

Diriku yang baik, apa kabarmu hari ini?

10/02/2012 


0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda sangat diharapkan.
Atas komentar yang Anda berikan, Kami ucapkan Terimakasih.
Bersama Kita berpikir untuk INDONESIA dan DUNIA.