Arif Rahman

Penulis Buku : "Ketika Udara Terjungkir Di Bawah Langit Bumi.

Arif Rahman

Jasa Ghost Writer Professional.

Arif Rahman

Arif Rahman dan yulia Diana.

Minggu, 04 April 2010

Semesta Kehilangan Warna Hijau


Kembali, kali ini dalam marah hujan.
Tanpa saputangan, dan kehadirannya sebagai pengganti airmata.
Jika memang, maka semesta kehilangan warna hijau.
Peristiwa dinamit disusupkan kedalam jantung,
Explode!!
Jantung itu tetap ada, utuh dan tak berasa.
Miana mongering dimusim semi.
Ini bukan jenuh, ku tau.
Hanya perasaan rendah diri saat ditatap gengsi.
Lalu biarlah, meski ada yang terdiam menangis.

            Sebutkah kenangan.
Dipaksakan untuk jadi kenangan.

Ku menulis disamping bantal warna hijau
Untuk dinding warna hijau.
Mengabadikan perasaan yang dilarang berasa.

Dua puluh tujuh hari lagi,
Udah dirumah..?
 
03 April 2010

Uang Jajan


Seorang anak duduk sambil tersenyum-senyum sendiri  mengulum permen manisnya didepan rumah. Ah, permen yang nikmat sekali. Sambil menghisap permen yang nikmat itu sang anak teringat peristiwa beberapa saat yang lalu, ketika ia meraung-raung menangis disamping  sang bunda tercinta, mengtakan uang jajannya hilang. Memang hilang sebenarnya. Bunda yang baik seperti bunda kita dirumah tersenyum dan mengganti uang jajan hari itu. Dan pengaruhnya, suara raung tangisan itu mendadak berhenti. Dan bibir munggil tokoh kita beransur melukis senyuman, berjingkrak, lalu berlari menapak jalan menuju warung samping rumah. Maka dapatlah si anak menikmati permen manisnya.
Disebalik senyumnya, si anak  berpikir, besok aku akan melakukan hal yang sama untuk mendapatkan jajan lebih. Huaahm,, permen sudah habis, waktunya tidur siang.
Mereka anak-anak yang ada didunia hari ini. Mampukah kita memberantas korupsi, sampai kecikal bakalnya??
Maret, 23 2010