Minggu, 04 April 2010

Semesta Kehilangan Warna Hijau


Kembali, kali ini dalam marah hujan.
Tanpa saputangan, dan kehadirannya sebagai pengganti airmata.
Jika memang, maka semesta kehilangan warna hijau.
Peristiwa dinamit disusupkan kedalam jantung,
Explode!!
Jantung itu tetap ada, utuh dan tak berasa.
Miana mongering dimusim semi.
Ini bukan jenuh, ku tau.
Hanya perasaan rendah diri saat ditatap gengsi.
Lalu biarlah, meski ada yang terdiam menangis.

            Sebutkah kenangan.
Dipaksakan untuk jadi kenangan.

Ku menulis disamping bantal warna hijau
Untuk dinding warna hijau.
Mengabadikan perasaan yang dilarang berasa.

Dua puluh tujuh hari lagi,
Udah dirumah..?
 
03 April 2010

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda sangat diharapkan.
Atas komentar yang Anda berikan, Kami ucapkan Terimakasih.
Bersama Kita berpikir untuk INDONESIA dan DUNIA.