Senin, 25 Oktober 2010

Candra Kirana

14-25 Maret 2006


Purnama yang kusapa tiada menjawab, ia cuma tersenyum dengan cahaya cerah pada malam yang sepi. Dan sepipun menjawab dengan lolongan-lolongan. Maka mulailah besok-besoknya kucipta sebutir puisi sebagai teman malam yang sunyi.

Candra Kirana


Merayaplah ia membawa pelita samar, tanpa suara.

Membantai pekatnya gelap yang ditinggalkan bola api.

Menelusuri senyum-senyum yang tak pernah hakiki.

Candra Kirana

Kurelakan kau menggendong harapanku untuk diturunkan pada
Jiwa yang lain,
Di miana yang berbeda
Kupupuskan dekapan pilu diatas hiburmu.

Kirana…

Kusapukan airmata renjana pada bias-bias kau miliki candra

Jangan kau perkosa diatas sepinya daka setan!

Hantarkan aku pada shirat biru langit syurga

Unuk menatap sekali cukup raut esa purnama pencipta

Jadikan seribu malaikat penjaga nostalgia-nostalgia impian

Karena mereka yang mencatat riak-riak rinduku pada Tuhan

Yang mengucur dari mizan-mizan airmata

Jangan tatah harapku yang lama yang lama mendekam dengan asa lainnya

Yang tlah mulai terputus dan koyak

Kini lukarlah takutku dengan sentuhan rahim-Mu

Karena ku Cuma ingin melihat wajah tuhan

14-25 Maret 2006

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda sangat diharapkan.
Atas komentar yang Anda berikan, Kami ucapkan Terimakasih.
Bersama Kita berpikir untuk INDONESIA dan DUNIA.