Arif Rahman

Penulis Buku : "Ketika Udara Terjungkir Di Bawah Langit Bumi.

Arif Rahman

Jasa Ghost Writer Professional.

Arif Rahman

Arif Rahman dan yulia Diana.

Jumat, 21 Maret 2014

Sebuah Simpuh Dari Jauh Untuk Ibu


Bu, kembali anakmu bersimpuh dari jauh meminta ridho dan maafmu Bu…

Mungkin aku terlalu cepat pergi sementara baktiku padamu masih belum kau rasakan. Maaf Bu, telah lengkap pengorbanan membuat pundakmu ringkih untuk menyapih hidupku. Selengkap durhaka dan tekanan dari kekurangajaranku. Aku ingin pulang Bu…
Bergolek dipangkuanmu…

Karena entah bagaimana tuhan memberikan damai waktu itu, hingga aku merasakan manja menjadi bayi lagi dalam tubuh dewasa yang orang sebut awet muda.

Kemarin aku pamit pergi melalui pengorbanan yang engkau tabah-tabahkan. Aku tau Bu, aku anak yang paling kau sayang, sekalipun tak pernah kau ucap (saudara-saudaraku pada iri nih, sory bro..!!).

Aku akan pulang Bu, aku akan pulang dengan kabar baik. Tunggu aku Bu…

Sory Mangkir Lagi

Maaf, ittu kata pertama yang ingin kutulis, mengingat janji yang waktunya telah terlewati. Kau mungkin kesal karena telat itu hal yang sulit ditoleransi. Namun begitulah kawan, ada hal-hal yang membuat kita jadi kurang ajar. Yang sekalipun kita tak ingin, tapi tetap kita lakukan. Sesekali ataupun berulangkali aku atau kamu tentu pernah begitu. Hahaha. Ada yang memberi sakit pun kekesalan yang dipendam. Kita sama-sama tau.
Terkadang ada masa aku rindu kebebasan bereksplorasi yang hari ini utuh terlampiaskan pada kegarangan bertulisan. Kupacu penyelesaian mimpi-mimpi yang tertunda. Kujalankan strategi percepatan untuk hidup mandiri. Cepatnya mungkin bertahun, tapi lamanya tentu berbatas. Dan tetap saja rindu ke masa lalu itu ada. Bukan sebab apa, tapi karena yang pernah kita jalani adalah kenangan, bukan sekedar kesenangan.

Suatu saat aku pasti kembali, tidak hanya menyokong tapi akan terlibat penuh dalam pembangunan dinasti bisnis yang telah tercetak biru dalam mimpi-mimpi kita dulu. Semoga aku tak terlambat.