Minggu, 06 November 2011

Dialog Tentang Status Kerapuhan Manusia


Status dan komentar facebook yang di upgrade menjadi catatan ini bukan karena / untuk sesuatu yang berkorelasi dengan  ketidakbaikan. Semoga Catatan ini memberi kebaikan bagi yang membacanya.

Status: Pada dasarnya semua orang itu rapuh...oleh karena itu kita butuh saling menguatkan untuk mengatasi kerapuhan...
( Status ini mendapat like dari lima orang.)

Komentar pertama (dari yang punya status): 
ri...syukran...
pa kabar?

Lalu ada yang mengomentari (komentator I):
tidak sepakat untuk hal di atas. sebuah pemikiran cerdas "pada dasarnya semua orang itu kuat, (karena sama kita ketahui Allah Yang Maha Pencipta yang menciptakannya, nah. ketika kita bilang rapuh, kita meragukan kemahaan Allah. Ketika kita berpikir kita kuat, itu benar. Ketika kita kita berpikir kita tidak kuat, itu juga benar. Jadi jangan berpikir bahwa kita rapuh untuk menghilangkan kekuatan kita... Intinya, kita yang sering merapuhkan diri...
(like dari 2 orang)

Pemilik status: 
kuat..lemah..itu persoalan fikiran,,right??
tapi pada dasarnya kita semua rapuh,,butuh dikuatkan..karena tuhan yang maha pencipta tak pernah menciptakan kita sempurna!!
jangankan ketika kita rapuh,,,ketika kuatpun butuh untuk di ingatkan (baca dikuatkan)...right???
"tidak sepakat..tp ba "like" an Juo....:p"

Komentator I:
Yang maha pencipta tak pernah menciptakan kita sempurna?? Kalau baco Qur'an jan lupo baco surat At-Tinn...
Jan durhaka wak ka tuhan cuma untuk menciptakan pembenaran terhadap sebuah komentar facebook...
Tentang like, apresiasi terhadap kemampuan berfikir yang hari ini mulai terlemahkan... (karena ........ nyo)...
(like dari 2 orang)

Pemilik status:
bang Arif Rahman mo nanya... hhmmm apakah suuzhan ka (nyo) tidak bagian dari ketidaksempurnaan???

Komentator II:
dimensi pembicaraan beda ^_^ agiah taruih ,ambo manyimak :D
(like dari 1 orang)

Pemilik status: 
‎:D akechi... salah juga bagian dari ketidaksempurnaan...silahkan diingatkan kalo "kita" memang salah...

Komentator I:
Ada perbedaan yang jelas antara suudzon dengan penyampaian fakta.
Saya tidak melakukan pembenaran, saya hanya menjalankan kewajiban menyampaikan apa yang saya ketahui benar.
Bertuhan bukan hanya soal percaya kepadaNYA, tapi juga soal memahami dan menjalankan yang menjadi ketetapanNYA.
Hamba yang tidak sombong itu memang harus meminta kepada tuhan, karna tuhan juga berfirman; "berdo'alah kepadaKU maka akan AKU kabulkan do'amu". Meminta penguatan bukan karna kita tidak kuat, tapi supaya kita lebih kuat. Kita kuat untuk beban apa saja yang tuhan takdirkan/percayakan sampai pada kita. Bukankah Allah sendiri yang menyatakan bahwa Allah tidak membebankan apa yang manusia tidak sanggup memikulnya? Artinya kita kuat. Persoalannnya pada kita, mau atau tidaknya kita melakukan hal-hal yang pantas menjawab taqdir dan kepercayaan itu. Bukankah dalam Al-Baqarah Allah juga menyampaikan bahwasanya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sampai kaum itu (berbuat) merubahnya sendiri?


{Tolong fokus pada topik, sesuaikan diskusi ini dengan status awalnya, jangan diperlebar batasan masalahnya, supaya diskusi kita terarah dan memberi pencerahan-(kan io jaleh efek.....................n
yo ko)}

Silahkan diingatkan kalo "kita" memang salah...??
Kita...??
*** surang se lah yoo...

:-D

(like 1 orang)

Komentator III:
Penegas ayatnya ada mb.******???  (edited-boleh pasang nama pemilik status?)
hohooho



* Additional: sebuah pesan dari yang berniat baik.


Kadang kita mengeluh, "tidak mungkin".
Lalu Allah menjawab; " jika Allah menghendaki sesuatu maka Allah cukup berkata "jadi" maka jadilah.
(Qs Yasiin 82)

Seringkali kita mengeluh "aku terlalu lelah".
Allah pun menjawab; "aku ciptakan tidurmu untuk istirahatmu".
(Qs An-Naba:9)

Kita juga sering mengeluh "aku tak mampu".
Dan Allah menjawab; "Allah tidak membebankan sesuatu pada seseorang, melainkan sesuai dengan kemampuannya".
(Qs Al-Baqarah 286)

Seringpula kita mengeluh "aku stres"
Allah menjawab lagi: "hanya dengan mengingat Allah, maka hati menjadi tenang".
(Qs Ar-Ra'du 28)


0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda sangat diharapkan.
Atas komentar yang Anda berikan, Kami ucapkan Terimakasih.
Bersama Kita berpikir untuk INDONESIA dan DUNIA.