Arif Rahman

Penulis Buku : "Ketika Udara Terjungkir Di Bawah Langit Bumi.

Arif Rahman

Jasa Ghost Writer Professional.

Arif Rahman

Arif Rahman dan yulia Diana.

Kamis, 22 Maret 2012

Raso-Raso Wak Acok Salah II


Entah, kegilaan macam apa yang sedang Engkau percayakan Tuhan. Ketidaktenangan karna jauh dariMU kah, atau kesangsianku akan kebenaran. Si tuli pekak ini merendahkan diri memohon agar sudi Engkau ajari tentang bagaimana percaya, yakin dan memahami untuk bisa bersikap demikian dengan sepatutnya. Seperti kepatutan dalam pandang manusia-manusia yang berwacana.

Raso-Raso Wak Acok Salah I


Lah lamo baparangai, baru kini ado nan manganaan “raso-raso awak acok salah”.
* Tepok jidat

Sabtu, 17 Maret 2012

Semarak Runtuh


Tuhan, aku rela mati malam ini,
membawa dosa-dosa dan kekecewaan.

Dengan yang Engkau sebut kelemahan makhluk,
ini hambaMu yang berputus asa.

Entah Mengapa Hatiku Rindu


Kamis, 15 Maret 2012

Sifat Laki-Laki (SLM)

Engkau wanita yang mulia dan yang rindu dimuliakan oleh belahan jiwa yang dipantaskan oleh Tuhan dengan keindahan pribadimu, berikut ini adalah sifat laki-laki yang semoga disatukan kedalam diri belahan jiwamu.

Senin, 12 Maret 2012

M2S2P

Dik, tak seharusnya kau merasa dunia sedang tak ramah. Disepanjang jalan hidup, pasti ada lobang yang kita bahkan tak sengaja terjang. Tapi bukan berarti hidup sampai disana. Kita tak boleh berhenti sebelum sampai ditujuan. Atau kau memilih untuk pulang dengan menundukkan kepala? Jika demikian, jangan mengaku sebagai adikku.

Baik Yang Ada Tapinya

Langkah-langkah bergegas, seakan hari esok adalah kemustahilan. Waktu terasa begitu cepat sekalipun lama detik tak pernah berubah, jumlah menit dan jam selalu sama. Bayang ember hati akan segera terpenuhi membuat raga berikhtiar melewati persen seratus, memastikan kejayaan sebelum finish itu sebenarnya faktor yang paling penting. Besar raihan itu serahkan rela-rela pada Yang Maha Kuasa.

Rabu, 07 Maret 2012

Batas Kehendak Tersenyum

(PG only)

Jari-jariku sedang lemah menginjak tuts komputer, mataku juga. Bukan mengenai ketidaksediaanku, aku sadar sampai batas mana kehendak berniat mengalihkan tempat. Jika mataku terpejam waktu itu juga, sebab kantuk yang semakin ringkih setelah usapan angin diantara bumi dan bulan, jangan kecewa.

Malas Mikir I

Tuhan,, hamba minta maaf,, lagi. Atas harapan merah muda yang terlalu mengada-ada. Hamba berharap tak mengeluh hari ini, kebulatan tekad untuk menyadari apa yang Engkau tetapkan dengan ketuhanan.