Arif Rahman

Penulis Buku : "Ketika Udara Terjungkir Di Bawah Langit Bumi.

Arif Rahman

Jasa Ghost Writer Professional.

Arif Rahman

Arif Rahman dan yulia Diana.

Senin, 27 Februari 2012

Kisah Masa Depan

Minggu, 19 Februari 2012

Luruh


Kesalku menandukkan suara pada debu galaksi.
Ia mengaduh atas tusukan benang kusut di pelipis jiwa yang rapuh.
Berdarah airmata.

Bu, tulang rusukku tlah lama menyelam
Hingga bernapas terasa sakit.

Aku mau Bu,
Hingga kucari obat pada senyummu.

14/02/12



Membentuk Sejarah

Jika sejarah ada disemua tempat, lalu sudut mana di dunia ini yang tidak ada peristiwa?

Setiap detik itu jelas peristiwa, namun kesan tidak ditempatkan dalam kadar sama untuk setiap detik kita. Kita sendiri tidak menyediakan diri untuk mengingat apa yang terjadi disetiap tanggal, indikasi bahwa sejarah punya tempat sendiri. Sejarah memang hasil besar dari perilaku, hipotesis awal bahwa ia bisa diciptakan. Dan kebesarannya tetap tergantung proses.

Cara Bunda Kecewa

Aku tak berani bercerita pada Ibu, tentang pergantian siang menjadi malam. Karna wajah Ibu tlah pucat oleh beban yang kami jarang sekali bantu. Tapi berat ini rasanya tak kuat kuangkat sendiri. Ahh, beban Ibu tentu lebih berat. Dan ia tak pernah mengeluh. Senyumnya itu yang membuat kami percaya. Percaya pada kekuatan, kelapangan hati dan kebesaran cintanya untuk kami.

Senin, 13 Februari 2012

Kata-Kata Untuk Anakku Nanti I

Nak, aku tak akan marah jika saat kuliah kau wisuda terlambat, walau sangat terlambat. Pun ketika engkau memperlihatkan nilai "D" ataupun "E" bak air yang tumpah saat kau mengatakan yang kejar itu menjadi HAMKA yang baru, Haji Agus Salim yang baru, Muhammad Yamin, ataupun Tan Malaka yang baru. Aku tak marah nak.

Berwisata ke Rumah Sakit

Aku berwisata ke rumah sakit, menikmati ngilu melihat ringkih tubuh bermacam usia. Bayi memekikkan tangis sesaat, remaja yang tak sanggup menghapus airmata, dewasa mengaduh si renta benar-benar tak cukup daya. Kau ingat keluarga mereka yang setia dengan raut tak sama? Kejam bukan.

Kau Bacalah Apa Yang Kutulis III

Diriku yang baik, apa kabarmu hari ini?

Setelah cukup lama semua hal berjalan dengan baik, adaptasi bukan langkah mudah menerima ketidaknyamanan yang datang setelahnya. Ketidaknyamanan yang entahbagaimana mampu membuat kita si penerima kebaikan berubah kalap. Ughh, kondisi dimana setan meminta kemanusiawian kita untuk butuh objek pelampiasan, korban untuk ketidakmampuan kita menjaga kesabaran. Kambing hitam atas kegagalan kita mengingat dan mensyukuri nikmat.

Aku Khawatir

Aku mulai khawatir dengan kelanjutan hubungan ini. Bukan pada lanjut atau tidak, tapi lebih pada kekhawatiran akan bentuk tindak lanjutnya. Aku khawatir akan penjagaanku terhadap hati. Hati itu sendiri seringkali tidak punya sopan santun dalam menetapkan sesuatu, ia seringkali tak permisi.