Arif Rahman

Penulis Buku : "Ketika Udara Terjungkir Di Bawah Langit Bumi.

Arif Rahman

Jasa Ghost Writer Professional.

Arif Rahman

Arif Rahman dan yulia Diana.

Jumat, 13 Januari 2012

Bantu Aku Da


Didedikasikan Untuk Kakak Terbaik Sedunia

Da, mungkin karena dulu kita sudah terlalu sering berkelahi, hingga sekarang aku telah bosan bertengkar lagi. Mungkin kadang kau menyesali keputusanmu dulu untuk memperlebar kemungkinanku menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dengan menutup kesempatanmu sendiri untuk naik. Aku minta maaf Da. Aku memang tak seperti dirimu yang selalu naik podium setiap kita menerima raport waktu masih sekolah dulu. Tapi bukan itu alasannya aku telat tamat kuliah. Aku sedang mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang lebih baik untuk nanti, aku akan selalu mengusahakannya.

Maaf Bu

Teruntuk Ibu yang Memperkecil Dunia Demi Anaknya
Ibu, izinkan aku menangis cengeng lagi di usia ini.
Karna aku-kita, tak bisa lagi mendengar tegur keras bapak.
Kita rindu kan bu?

Bu, izinkan aku menangis keras dan terisak.
Karna aku memang tak sekuat yang mereka kira.
Aku anakmu, manusia biasa juga.
Beri aku pelukan bu.
Aku sungguh ingin bertemu bapak.

Apa disana bapak melihatku sholat bu?
Tersenyumkah ia?
Dulu bapak bilang,
ia ingin melihatku menjadi anak sholeh.

Apa aku nakal bu?
Apakah sering membuat ibu sedih?
Jika ia, aku takut bapak marah.
Kalau sudah demikian, ibu tentu lebih sedih lagi.

Ma'af bu...
Ma'af untuk durhaka yang tak sengaja.
Ma'af karna lalai menjaga hatimu.

10 Januari 2012 pukul 0:17



Minggu, 08 Januari 2012

Kau Bacalah Apa yang Kutulis II


Diantara kita yang ada, tawanya adalah tameng menahan laju airmata. Tawa itu adalah isyarat untuk mengatakan bahwa "aku baik-baik saja", agar kau tak perlu khawatir.

Sabtu, 07 Januari 2012

Nasionalisme Anak Kampung !


Aku bukan anak gaul yang didefinisi impian-impian mentah. Juga bukan si kampungan yang bikin geregetan. Aku hanya anak kampung biasa, dan aku bangga !

- Didedikasikan buat orang kampung.

Dalam mahkamah sejarah keberhasilan induk semang, pemilihan anak buah dan kematangan strategi diberi label wajib tanpa tedeng latar belakang. Sehingga kau yang numpang menikmati keasrian kampung tak pantas merasa lebih layak. Ini negeriku, aku tak perlu minta izin merasa bangga pada siapapun, dan tak perlu merasa perlu melebihkan siapapun dari keberadaan yang hendak menindasku. Sekaya-kayanya orang berharta, bentuk KTP kita masih sama.Pakaian biasa dengan cipratan lumpur, pembungkus tubuh yang masih bernyawa ini, jika sempat kau jadikan alasan ketinggian stratamu maka kau baru saja memulai perang yang tak akan pernah kau menangkan ! Dan aku siap terjun ke dalam peperangan yang aku tidak mempunyai kemungkinan untuk kalah.

Kau Bacalah Apa yang Kutulis I


Kau bacalah apa yang kutulis, agar kau tau bagaimana menjinakkan segala ketidaknyamanan. Agar kita sama-sama lebih dekat dengan kebenaran bersama.

Tentang bintang yang kutemani setiap umurnya lima sampai sepuluh, ia membuatku jujur mengenali kebenaran yang kemunafikan ingkari. Kau cobalah, jangan hanya menghakimiku dengan macam prasangka yang aku lebih sakit bahkan saat hanya mengingatnya sekilas.

Selasa, 03 Januari 2012

Bolehkah Seorang Muslim Mengucapkan Selamat dan atau Menghadiri Natal?


Bolehkah Seorang Muslim Mengucapkan Selamat Natal?
Sudah sering kita mendengar ucapan semacam ini menjelang perayaan Natal yang dilaksanakan oleh orang Nashrani. Mengenai dibolehkannya mengucapkan selamat natal ataukah tidak kepada orang Nashrani, sebagian kaum muslimin masih kabur mengenai hal ini. Sebagian di antara mereka dikaburkan oleh pemikiran sebagian orang yang dikatakan pintar (baca: cendekiawan), sehingga mereka menganggap bahwa mengucapkan selamat natal kepada orang Nashrani tidaklah mengapa (alias ‘boleh-boleh saja’). Bahkan sebagian orang pintar tadi mengatakan bahwa hal ini diperintahkan atau dianjurkan.


Namun untuk mengetahui manakah yang benar, tentu saja kita harus merujuk pada Al Qur’an dan As Sunnah, juga pada ulama yang mumpuni, yang betul-betul memahami agama ini. Ajaran islam ini janganlah kita ambil dari sembarang orang, walaupun mungkin orang-orang yang diambil ilmunya tersebut dikatakan sebagai cendekiawan. Namun sayang seribu sayang, sumber orang-orang semacam ini kebanyakan merujuk pada perkataan orientalis barat yang ingin menghancurkan agama ini. Mereka berusaha mengutak-atik dalil atau perkataan para ulama yang sesuai dengan hawa nafsunya.